Kapten Tottenham Hotspur, Son Heung-min, baru-baru ini mengumumkan keputusan besar dalam kariernya. Ia memutuskan untuk meninggalkan klub yang telah menjadi rumahnya selama satu dekade terakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers di Seoul, di mana Son menyatakan bahwa keputusan untuk meninggalkan klub yang telah membesarkannya merupakan langkah yang paling sulit dalam perjalanan kariernya. Ia mengungkapkan bahwa Tottenham Hotspur selalu mendukungnya dalam berbagai keputusan, termasuk langkah ini yang diambil demi kemajuan kariernya.
Perjalanan Karier dan Ikatan Emosional
Son mulai bergabung dengan Tottenham saat masih berusia 23 tahun, sebuah usia yang cenderung muda bagi seorang atlet profesional. Dalam pernyataannya, ia menyinggung betapa besarnya perubahan yang dialaminya, dari seorang pemuda yang tidak bisa berbahasa Inggris hingga menjadi seorang lelaki yang matang dan berpengalaman. Ia mengungkapkan rasa bangga yang mendalam saat meninggalkan klub setelah bertahun-tahun perjuangan dan prestasi yang didapat.
Karier Son yang cemerlang di Spurs dibuktikan dengan berbagai kontribusi gol dan penampilan gemilang di atas lapangan. Deretan kesuksesan yang diraihnya, termasuk trofi Liga Europa, menjadi momen bersejarah yang akan selalu diingatnya. Menjadi salah satu pemain yang memiliki 450 penampilan dan meraih 198 kontribusi gol di Liga Premier adalah pencapaian yang luar biasa, dan hal ini menambah bobot emosional pada keputusan yang diambilnya saat ini.
Melangkah ke Tantangan Baru
Dalam konferensi pers tersebut, Son juga menanggapi pertanyaan mengenai masa depannya, mengungkapkan bahwa saat ini ia belum memiliki jawaban pasti. Ini menunjukkan keterbukaan dan keinginan untuk menghadapi tantangan baru, meskipun masa depan yang tidak pasti mungkin menyisakan sedikit kegundahan di dalam dirinya.
Tottenham Hotspur memiliki pelatih baru, Thomas Frank, yang mengonfirmasi bahwa Son akan menjadi starter dan kapten dalam pertandingan persahabatan mendatang. Terlepas dari kemungkinan ini menjadi penampilan terakhirnya untuk Spurs, kebanggaan dan rasa syukur Son tampak jelas. Ia berharap hadirnya kesempatan terakhir untuk meraih momen indah di hadapan para penggemarnya memberikan penutup yang sempurna untuk kisahnya di klub tersebut.
Setiap perjalanan memiliki akhir, namun akhir tersebut seringkali menjadi awal dari sesuatu yang baru. Son memegang teguh prinsip bahwa memenangkan trofi Liga Europa adalah pencapaian yang menandakan bahwa ia telah memberikan segalanya untuk klub ini. Dengan niat mencari tantangan baru, Son siap melangkah ke fase berikutnya dalam kariernya, membawa pengalaman dan pelajaran berharga yang telah diperolehnya di Spurs.
Dengan meninggalkan Tottenham, Son tidak hanya meninggalkan klub, tetapi juga sebuah bagian dari hidupnya yang akan selalu dikenang. Dalam setiap langkah yang diambilnya ke depan, dia akan membawa kenangan indah bersama Tottenham Hotspur, serta semangat untuk menjelajahi peluang-peluang baru di dunia sepak bola.