Pijarberita.id
  • Home
  • Hukum
  • Daerah
  • Megapolitan
  • Olahraga
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Login
Pijarberita.id
  • Home
  • Hukum
  • Daerah
  • Megapolitan
  • Olahraga
  • Internasional
No Result
View All Result
Pijarberita.id
No Result
View All Result
Home Daerah

Balita Viral Diminta Turun oleh Petugas Kereta Api Sulsel karena Tidak Punya Tiket

Balita Viral Diminta Turun oleh Petugas Kereta Api Sulsel karena Tidak Punya Tiket

You might also like

Mahasiswi Karawang Diperkosa Paman Guru Ngaji dan Dinikahkan Lalu Cerai Dalam Sehari

Pemprov Banten Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan Hingga 31 Oktober 2025

5 Orang Meninggal 2 Masih Hilang Kemensos Catat Ahli Waris Korban Banjir dan Longsor Parigi Moutong

Kasus yang melibatkan penumpang dan petugas kereta api sering kali mencuat ke permukaan, seperti yang dialami oleh seorang ibu bernama Sri Ushwa Ningrum. Dalam insiden ini, Sri menghadapi situasi tegang di Stasiun Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, ketika anak balitanya dilarang untuk menaiki kereta karena alasan tiket. Ini bukan hanya masalah tiket, melainkan sebuah cerminan tentang pelayanan publik dan empati.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (20/6), ketika Sri dan keluarganya memulai perjalanan dari Stasiun Pangkajene, Kabupaten Pangkep, menuju Barru-Maros. Dengan total 30 lembar tiket yang telah dipesan, mereka merasa yakin perjalanan mereka akan berjalan lancar. Namun, ada satu kejadian yang membuat semua harapan itu sirna, yaitu ketika petugas menolak anak balitanya yang tidak memiliki tiket untuk melanjutkan perjalanan.

Protes atas Kebijakan Tiket Penumpang Balita

Larangan bagi penumpang balita untuk tidak menaiki kereta jika tidak memiliki tiket menciptakan ketegangan antara penumpang dan petugas. Sri merasakan hal ini secara langsung. Ketika mereka tiba di Stasiun Mandai, Sri dan keluarganya langsung menghadapi situasi yang tidak terduga. “Sesampainya di Stasiun Mandai, petugas melarang anak kami yang masih kecil ikut naik kereta karena tidak punya tiket,” ungkapnya. Situasi ini memunculkan pertanyaan; seharusnya berapa banyak perhatian yang diberikan kepada penumpang, terutama anak-anak yang memang belum bisa membeli tiket sendiri?

Sri merasa upayanya untuk meminta keringanan tidak diterima. Dia bahkan bersedia membayar lebih mahal agar anaknya tetap bisa ikut di dalam kereta. Namun, semua usaha itu ditolak mentah-mentah. “Yang membuat kami tersinggung adalah saat petugas mengatakan, ‘anak ini tidak bisa ikut, tiket sudah habis, simpan saja di sini’,” jelasnya. Kebijakan rigid seperti ini mengundang protes dan ketidakpuasan dari banyak penumpang, menandakan perlunya evaluasi kebijakan yang lebih inklusif dan ramah keluarga.

Membangun Empati dalam Pelayanan Publik

Dari kasus Sri, banyak pelajaran yang bisa diambil tentang bagaimana pelayanan publik seharusnya berfungsi. Petugas, yang seharusnya menjadi pelayanan publik, malah menunjukkan perilaku yang dianggap merendahkan penumpang. “Cara bicara petugas sangat tidak sopan, seperti merasa paling benar. Di situlah kami mulai emosi,” tutupnya. Hal ini menonjolkan pentingnya komunikasi yang tepat dalam layanan pelanggan, termasuk empati dan kepekaan terhadap situasi yang dihadapi oleh penumpang.

Bahkan meski kericuhan sempat terjadi, para petugas keamanan berhasil meredam situasi tersebut. Pihak keamanan akhirnya mengizinkan Sri dan keluarganya untuk kembali ke Pangkep menggunakan kereta. Namun, dalam perjalanan pulang, mereka menghadapi kendala baru; kereta sudah penuh. Akhirnya, Sri dan keluarganya memilih pulang menggunakan layanan transportasi online. “Kami sangat kecewa dengan pelayanan KAI. Akhirnya kami pulang ke Pangkajene menggunakan mobil Maxim,” ujar Sri dengan nada mengecewakan.

Sewaktu menghadapi masalah seperti ini, harapan akan adanya peningkatan layanan publik di era yang semakin modern menjadi sangat penting. Masyarakat harus berani menyuarakan ketidakpuasan mereka, sekaligus diharapkan agar pihak pengelola layanan publik lebih berempati dan memahami kondisi setiap penumpang, terutama di situasi yang tidak terduga.

Previous Post

Bupati Ajak Masyarakat Perangi Peredaran Narkoba di Kabupaten Tangerang

Next Post

BNK Kabupaten Tangerang Ajak Nelayan Sukadiri Lawan Narkoba Bersama

Recommended For You

Mahasiswi Karawang Diperkosa Paman Guru Ngaji dan Dinikahkan Lalu Cerai Dalam Sehari

Mahasiswi Karawang Diperkosa Paman Guru Ngaji dan Dinikahkan Lalu Cerai Dalam Sehari

Dalam sebuah peristiwa tragis yang mengguncang masyarakat, seorang mahasiswi berusia 19 tahun mengalami pengalaman menyakitkan ketika diduga menjadi korban pemerkosaan oleh seorang yang seharusnya menjadi pelindungnya, seorang guru...

Read more

Pemprov Banten Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan Hingga 31 Oktober 2025

Pemprov Banten Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan Hingga 31 Oktober 2025

Pemerintah Provinsi Banten meningkatkan upaya untuk mendorong ketertiban pajak kendaraan bermotor melalui program pemutihan pajak yang telah resmi diperpanjang hingga 31 Oktober 2025. Kebijakan ini memungkinkan masyarakat untuk...

Read more

5 Orang Meninggal 2 Masih Hilang Kemensos Catat Ahli Waris Korban Banjir dan Longsor Parigi Moutong

5 Orang Meninggal 2 Masih Hilang Kemensos Catat Ahli Waris Korban Banjir dan Longsor Parigi Moutong

Bencana alam sering kali meninggalkan dampak yang mendalam bagi masyarakat yang terkena. Salah satu contoh yang baru-baru ini terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Kabupaten Parigi Moutong,...

Read more

Banjir Bandang Halmahera Selatan: 1 Balita Meninggal, 15 Desa Terendam, Ribuan Warga Terdampak

Banjir Bandang Halmahera Selatan: 1 Balita Meninggal, 15 Desa Terendam, Ribuan Warga Terdampak

Hujan deras yang melanda Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, baru-baru ini mengakibatkan bencana banjir yang serius. Fenomena cuaca ini terjadi dari Sabtu malam hingga Minggu pagi, menimbulkan...

Read more

7.883 Jiwa Terdampak, Kemensos Berikan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Halmahera Selatan

7.883 Jiwa Terdampak, Kemensos Berikan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Halmahera Selatan

Baru-baru ini, Kabupaten Halmahera Selatan di Maluku Utara mengalami bencana alam berupa banjir dan longsor yang mengakibatkan dampak signifikan bagi warga setempat. Kejadian ini terjadi pada tanggal 22...

Read more

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah
  • Hukum
  • Internasional
  • Megapolitan
  • Olahraga

HotNews

Pemkab Tangerang Turunkan Angka Stunting Jadi 7,3 Persen Melalui Gerakan Ibu Hamil Sehat dan Posyandu

Pemkab Tangerang Turunkan Angka Stunting Jadi 7,3 Persen Melalui Gerakan Ibu Hamil Sehat dan Posyandu

Ledakan Kendaraan Lapis Baja Tewaskan Tujuh Tentara di Gaza Selatan

Ledakan Kendaraan Lapis Baja Tewaskan Tujuh Tentara di Gaza Selatan

Pemain Muda Chelsea Mamadou Sarr Ingin Jadi Virgil van Dijk Selanjutnya

Pemain Muda Chelsea Mamadou Sarr Ingin Jadi Virgil van Dijk Selanjutnya

BNK Kabupaten Tangerang Ajak Nelayan Sukadiri Lawan Narkoba Bersama

BNK Kabupaten Tangerang Ajak Nelayan Sukadiri Lawan Narkoba Bersama

Sidebar

Pijarberita.id

© 2025 pijarberita.id – All rights reserved.

Informasi Website

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Media Sosial

No Result
View All Result
  • Home
  • Hukum
  • Daerah
  • Megapolitan
  • Olahraga
  • Internasional

© 2025 pijarberita.id – All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?