Rusia sedang melancarkan serangan masif dengan penggunaan rudal dan pesawat tanpa awak (UAV) yang menargetkan wilayah Ukraina. Serangan ini menimbulkan kekhawatiran tinggi di kalangan masyarakat internasional, mengingat dampak yang ditimbulkan terhadap infrastruktur dan keselamatan warga sipil.
Dalam serangan terbaru yang terjadi pada malam 11 Juli hingga dini hari 12 Juli, Rusia dilaporkan menggunakan 26 rudal jelajah dan hampir 600 UAV. Ini menunjukkan tingkat agresi yang semakin meningkat dan menandakan perubahan pada taktik yang sebelumnya digunakan. Apa yang sebenarnya terjadi di lapangan?
Strategi Serangan Baru dengan UAV dan Rudal
Komando Angkatan Udara Ukraina mengungkapkan bahwa dari serangan yang dilakukan, mereka berhasil menembak jatuh sebagian besar misil yang diluncurkan, termasuk 25 rudal dan ratusan UAV. Penggunaan teknologi modern dalam peperangan, khususnya dalam bentuk UAV dan rudal yang dipandu, menunjukkan betapa canggihnya strategi yang diterapkan oleh militer Rusia.
Data terbaru menyebutkan bahwa serangan ini menargetkan sejumlah lokasi di Ukraina barat, khususnya kota-kota besar seperti Lviv, Chernivtsi, dan Lutsk. Dalam beberapa kejadian, serangan ini berhasil mengenai bangunan sipil, termasuk gedung apartemen yang mengakibatkan dua warga tewas dan banyak yang terluka. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendalam tentang tantangan bagi pertahanan udara Ukraina dalam menghadapi serangan mendatang.
Dampak Serangan Terhadap Warga Sipil dan Infrastruktur
Serangan ini tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga merusak infrastruktur vital bagi masyarakat. Senin pagi terdapat laporan mengenai kerusakan yang signifikan di sejumlah bangunan, yang mencakup fasilitas publik dan tempat tinggal. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak dari konflik ini terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Ukraina.
Dalam konteks ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyerukan kepada sekutu Barat untuk memberikan lebih banyak dukungan dalam mengatasi situasi yang semakin memburuk akibat tekanan serangan Rusia. Ia mengatakan, “Intensitas serangan udara Rusia saat ini membutuhkan keputusan cepat.” Tindakan seperti ini menuntut solidaritas internasional agar dapat membantu Ukraina dalam mempertahankan diri.
Serangan yang terjadi memberikan gambaran jelas mengenai pergeseran dalam taktik yang digunakan oleh Rusia. Dengan mengalihkan fokus ke wilayah yang sebelumnya dianggap aman, pihak militer Rusia tampaknya sedang berupaya maksimal untuk mengeksploitasi setiap celah yang ada dalam pertahanan Ukraina. Dalam situasi seperti ini, kemampuan Ukraina untuk mengatasi dan membalas serangan menjadi semakin dibutuhkan, dan dukungan dari negara lain menjadi krusial untuk meningkatkan efektivitas pertahanan.