KAPAL KARAM – Sebuah tragedi maritim terjadi ketika sebuah kapal yang membawa 53 penumpang tenggelam di perairan Teluk Ha Long. Kapal tersebut, yang dikenal dengan nama Wonder Sea, mengalami peristiwa nahas ini ketika sedang membawa 48 wisatawan dan 5 awak kapal berdasarkan laporan dari pihak berwenang setempat.
Dikutip dari berbagai sumber berita, kejadian ini terjadi pada Minggu, (19/7/2025), saat kapal Wonder Sea diterjang badai yang cukup besar dan terbalik. Hingga saat ini, jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 38 orang, sementara 5 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Detail Tragedi Kapal Karam
Pada Minggu (20/7/2025), Angkatan Laut setempat berupaya menarik dan membalikkan kapal pesiar yang karam. Dalam proses pencarian tersebut, tiga jenazah awak kapal ditemukan di dalam kabin, sementara identitas kapten kapal masih belum terungkap. Ini menunjukkan betapa dramatis dan menegangkannya situasi di lokasi kejadian.
Dalam waktu yang singkat, tim penyelamat menghadapi tantangan besar ketika mencoba mencari lima orang yang masih hilang. Menurut informasi dari Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional, Topan Wipha sedang bergerak menuju Teluk Tonkin, menambah kesulitan dalam operasi pencarian. Mozaik informasi dari lapangan menunjukkan bahwa angin di bagian utara Teluk Tonkin diprediksi akan meningkat, dengan kecepatan mencapai level 11 dan gelombang setinggi 4 meter di dekat pusat badai.
Rencana Perjalanan dan Kondisi Cuaca
Rencana perjalanan kapal adalah mengantar para penumpang mengunjungi sejumlah lokasi wisata yang terkenal, termasuk Cho Da, Dinh Huong, dan Gua Sung Sot, dengan jadwal kembali ke pelabuhan pada sore hari yang sama. Namun, cuaca yang sebelumnya cerah mendadak berubah ketika kapal mencapai sisi timur Gua Dau Go. Badai muncul dengan cepat, disertai hujan es dan guntur yang menggelegar.
Angin kencang yang menerjang membawa konsekuensi tragis, mendorong kapal hingga terbalik dan mengakibatkan seluruh penumpang dan awak kapal tenggelam ke dalam laut. Kapal yang berukuran 24 meter dan memiliki bobot 12 ton itu hanya bisa mengapung dalam keadaan terbalik di permukaan laut.
Pihak berwenang tidak tinggal diam. Mereka mengerahkan hampir 300 petugas, termasuk Angkatan Laut, Penjaga Pantai, dan Polisi Penyelamat, untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Dukungan juga datang dari 30 kapal berbagai jenis yang dikerahkan ke lokasi kejadian. Angkatan Laut mengerahkan lebih dari 20 komando air dari Brigade 126, menambah intensitas upaya pencarian demi menemukan yang hilang.