Robert Lewandowski menekankan pentingnya memahami bahwa pemain berbakat seperti Lamine Yamal tidak muncul setiap tahun. Ia menegaskan bahwa Real Madrid kini dihadapkan pada tantangan berat untuk menemukan bintang muda yang sebanding.
“Sebagai seorang penyerang, saya menyadari bahwa Real Madrid merasa tertekan untuk mendapatkan pemain seperti Lamine Yamal. Namun, sangat sulit untuk menemukan talenta unik semacam itu,” jelas Lewandowski dalam sebuah wawancara.
Pentingnya Talenta Muda dalam Sepak Bola
Lewandowski menyoroti bahwa setelah Real Madrid merekrut Franco Mastantuono dari River Plate, perbandingan langsung antara Mastantuono dan Yamal hanya akan memberikan tekanan lebih pada pemain muda tersebut. Di usianya yang sangat muda, Mastantuono dianggap memiliki potensi luar biasa, namun membandingkannya dengan Yamal bisa menjadi beban yang tidak perlu.
Membicarakan prestasi Yamal, di usianya yang baru 17 tahun, ia sudah menunjukkan performa yang sangat mengesankan. Pada tahun lalu, Yamal berhasil mencetak 24 gol, berkontribusi besar dalam kemenangan Spanyol di Euro 2024 serta membantu Barcelona memenangkan treble domestik. Hal ini menjadi bukti bahwa tidak semua pemain muda mampu beradaptasi dengan cepat di level tertinggi.
Menjaga Keseimbangan dan Menghadapi Tekanan
Dalam pengalaman dan pandangannya, Lewandowski juga berbicara tentang tantangan yang dihadapi pemain muda seperti Yamal. Ia mengingatkan bahwa meskipun mereka menunjukkan potensi besar, penting untuk menjaga keseimbangan dalam hidup mereka. Yamal harus menikmati masa muda tanpa terbebani ekspektasi yang tinggi dari media dan publik.
“Yamal sedang berada dalam fase pembelajaran yang penting. Dia perlu menemukan cara untuk menghadapi tekanan dari luar, terutama saat sorotan media dan publik meningkat pesat dalam beberapa tahun ke depan,” tambah Lewandowski. Ia percaya bahwa mental yang kuat adalah kunci untuk bisa bertahan dalam dunia sepak bola yang sangat kompetitif ini.
Pengalaman Lewandowski sebagai pemain dengan 31 gelar utama sangat berharga. Ia telah merasakan bagaimana media sosial bisa memprapkan performa seorang pemain. “Kehidupan di dunia maya itu fluktuatif; di satu sisi Anda bisa berada di puncak kesuksesan, tetapi di sisi lain, Anda bisa dengan cepat merasakan keterpurukan,” ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa belajar menghadapi tantangan mental secara bersamaan dengan peningkatan skill teknis adalah hal yang sangat krusial bagi pemain muda. Lewandowski menegaskan bahwa para pemain muda harus ikut berlatih bukan hanya di lapangan, tetapi juga dalam aspek mental.
Dalam situasi ini, klub memiliki peran penting untuk memberikan dukungan yang tepat. Pelatih dan staf harus bisa membantu pemain muda untuk berkembang tanpa menambah beban mental yang bisa menjadikan mereka gugup. Penanganan yang baik dari pihak klub dapat menjadi faktor penentu dalam perjalanan karier pemain muda.
Meski demikian, Lewandowski tetap menunjukkan semangatnya untuk berkarya di dunia sepak bola. Ia menolak tawaran yang menggiurkan dari klub lain hanya demi mencetak gol, karena hasratnya untuk tetap bersaing di level tertinggi masih membara. “Untuk saya, jumlah gelar bukanlah segalanya. Yang lebih penting adalah berapa banyak gelar yang masih ingin saya raih,” tutupnya.