INDOPOLITIKA – Pemain sepak bola, Martín Zubimendi, mengungkapkan bahwa ia menolak tawaran Liverpool pada musim panas lalu karena merasa bukan waktu yang tepat untuk meninggalkan Real Sociedad. Dalam sebuah wawancara terbaru, ia menyatakan harapan untuk menjadi pembeda bagi Arsenal dalam upaya klub tersebut mencapai kejayaan di kompetisi. Kepindahannya ke Arsenal yang dilaksanakan dengan nilai transfer £51 juta ($67 juta) menjadi puncak dari transfer ganda, yang juga melibatkan Mikel Merino.
Proses negosiasi yang melibatkan Liverpool untuk Zubimendi berlangsung sebelum Arsenal berhasil mendapatkan tanda tangannya. Zubimendi memilih untuk tetap di Real Sociedad untuk satu musim lagi, dan keputusan tersebut terbukti tepat saat akhirnya Arsenal menang dalam persaingan untuk mendapatkan jasanya. Di tur pramusim klub yang berlangsung di Singapura, Zubimendi berbagi pandangannya mengenai pilihan yang dihadapinya, mengisyaratkan bahwa pertimbangannya bukan sekadar soal uang, melainkan juga berkaitan dengan pengembangan karirnya.
Pentingnya Waktu yang Tepat dalam Karir Sepak Bola
Keputusan yang diambil Zubimendi mencerminkan kesadaran akan pentingnya waktu dalam dunia sepak bola. Ia menyadari bahwa setiap langkah yang diambil dapat mempengaruhi karir jangka panjangnya. “Ketika tawaran datang, Anda mulai memikirkan pilihan Anda,” ungkapnya. Ia merasa bahwa Real Sociedad pada saat itu masih menawarkan banyak kesempatan untuknya meraih pengalaman dan meningkatkan kemampuannya sebelum melangkah ke klub yang lebih besar.
Perpindahan ke tim besar seperti Arsenal adalah langkah signifikan, dan Zubimendi memahami bahwa ia perlu siap secara mental dan teknis. Ia menilai pelatih Arsenal, Mikel Arteta, sebagai salah satu pelatih terbaik di Eropa, dan berharap dapat bertumbuh di bawah asuhannya. “Saya membutuhkan seorang pelatih yang berkualitas ketika saya meninggalkan Real Sociedad,” jelasnya, menunjukkan kepada kita pentingnya dukungan dan bimbingan dalam perkembangan seorang pemain.
Menghadapi Tantangan di Klub Baru
Dengan bergabungnya Zubimendi ke Arsenal, tantangan baru akan muncul. Arsenal merupakan klub dengan sejarah besar, namun juga menghadapi tekanan untuk meraih trofi setelah sekian lama. Zubimendi menyadari bahwa sepak bola sangat tergantung pada detail, terutama di kompetisi sebesar Liga Champions. “Saya rasa Arsenal adalah satu-satunya tim yang benar-benar mampu melawan PSG,” ujarnya, merangkum harapannya untuk bisa menjadi bagian dari tim yang lebih kompetitif.
Tidak dapat dipungkiri bahwa cedera seringkali menjadi kendala dalam sebuah tim. Zubimendi berharap musim ini Arsenal dapat menjaga kebugaran para pemain untuk meminimalisir cedera. Ia percaya bahwa pelajaran dari musim sebelumnya akan menjadi kunci untuk mengejar target yang lebih tinggi. “Hal terpenting bagi klub ini adalah mereka belajar dari musim-musim sebelumnya. Saya pikir pelajaran yang mereka petik dari akhir musim lalu akan menjadi kunci,” tambahnya.
Meskipun Zubimendi baru saja bergabung, harapannya untuk menjadi pembeda jelas terlihat. Dengan keyakinan dan sikap positif, ia tidak hanya ingin menjalani perannya sebagai pemain, tetapi juga melakukan kontribusi yang lebih besar bagi tim. Pembelajaran terus menerus dan perbaikan diri menjadi fokus utama bagi Zubimendi dalam menghadapi tantangan di kompetisi yang lebih ketat. Keputusan yang ia ambil akan menjadi bagian dari perjalanan karirnya yang lebih besar.