Revolusi Sanitasi di Kota Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih melalui program revolusi sanitasi yang telah berjalan dengan aktif.
Sejak tahun 2015, lebih dari 6.308 unit jamban sehat telah dibangun dan disalurkan kepada masyarakat, khususnya di area yang sebelumnya kurang memiliki akses terhadap sanitasi yang layak. Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga bertujuan untuk mengubah perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.
Peningkatan Akses Sanitasi Layak di Wilayah Padat Penduduk
Pembangunan jamban merupakan langkah penting dalam mencapai target 100 persen akses sanitasi layak. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang mengedepankan akses air bersih dan sanitasi untuk semua, sebagaimana dinyatakan pada poin ke-6. Pada tahun 2025, program ini akan dilanjutkan dengan target tambahan sebanyak 176 unit jamban.
Dengan adanya jamban yang memadai, masyarakat memiliki fasilitas yang mendukung pola hidup sehat. Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertanahan setempat menjelaskan bahwa pembangunan ini tidak hanya menyasar infrastruktur tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya sanitasi. Penyuluhan yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan kader lingkungan juga menjadi bagian dari strategi ini.
Pendidikan dan Kesadaran Sanitasi Masyarakat
Program revolusi sanitasi ini ditujukan khususnya kepada kelompok berpenghasilan rendah dan berada di kawasan padat penduduk. Dalam menjalankan program ini, pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kader posyandu dan penyuluh lingkungan, untuk memberikan pendidikan tentang pola hidup bersih serta cara pengelolaan limbah domestik.
Keberhasilan program ini terletak pada kombinasi antara pembangunan fisik jamban dan pendidikan tentang sanitasi. Sistem septik tank yang dibangun telah memenuhi standar kesehatan, sehingga limbah dari jamban tidak mencemari sumber air tanah. Ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama.
Dampak positif dari program ini terlihat dari penurunan signifikan praktik buang air besar sembarangan (BABS) dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya sanitasi di kalangan rumah tangga. Selain itu, kualitas hidup dan kesehatan masyarakat juga menunjukkan perbaikan yang berarti.
Dengan adanya kerjasama lintas sektor dan semangat gotong royong, Kota Tangerang menegaskan komitmennya untuk menjadi kota yang peduli terhadap kualitas hidup warganya. Proses ini bukanlah akhir, melainkan merupakan langkah awal menuju masyarakat yang lebih sehat dan bermartabat.