Kekalahan Menyakitkan Real Madrid – Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, menegaskan bahwa kekalahan timnya dengan skor 0-4 dari PSG di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan. Meskipun begitu, Xabi Alonso yang baru menjabat sebagai pelatih, menyatakan kesiapan untuk memulai era baru di Real Madrid dalam musim pertamanya melatih klub besar ini.
Xabi Alonso, yang baru saja mengambil alih kursi kepelatihan dalam waktu singkat, kembali menerapkan formasi empat pemain bertahan yang berbeda dari lima pemain bertahan yang telah digunakan sebelumnya. Peralihan taktis ini menjadi sorotan, terutama untuk penyerangan sensasional Gonzalo García yang berduet dengan bintang Kylian Mbappé, yang baru saja pulih dari cedera dan kembali ke performa terbaiknya, meski hasilnya tidak memuaskan.
Taktik Baru dan Performa Tim
Dalam pertandingan tersebut, tim asal Paris dengan cepat memanfaatkan kelemahan di lini pertahanan Real Madrid, mencetak dua gol dalam waktu sembilan menit pertama. Hal ini membuat Real Madrid terlihat kesulitan dalam mengatur ritme permainan. “Kami tertinggal dua gol dan tidak menemukan ritme permainan,” ungkap Alonso, mengemukakan keprihatinannya terhadap performa tim.
Bahkan setelah jeda, tidak ada perubahan signifikan dari Real Madrid. Alonso menyatakan keyakinannya bahwa timnya masih memiliki peluang untuk mencetak gol meskipun pertunjukkan awal yang buruk. Ia merasa ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. “Kadang-kadang, penting untuk melihat kembali kesalahan kami dan mengambil pelajaran untuk masa depan,” tambahnya, menunjukkan sisi analitis dan reflektif dari kepemimpinannya.
Menghadapi Tantangan di Musim Depan
Meskipun perasaan pahit akibat kekalahan masih menyelubungi, Alonso berusaha meyakinkan para penggemarnya bahwa ada harapan untuk sesuatu yang lebih baik di masa depan. Ia tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perekrutan pemain baru guna memperkuat tim. “Kami memulai era baru dengan mentalitas yang segar,” ungkapnya penuh harap.
“Kami ingin membangun tim yang kompak, di mana setiap pemain berkontribusi secara maksimal. Sekarang kami harus menatap pertandingan-pertandingan selanjutnya sambil belajar dari kekalahan ini,” tuturnya, menggambarkan sebuah komitmen untuk terus berkembang meski harus menghadapi awal yang sulit.